“…Dan kami akan membalas orang-orang yang bersyukur…” (QS. Ali Imron: 145)
Seringkali kita mengaitkan bersyukur pada Allah Swt. atas limpahan rizki berupa uang atau harta. Kalau kita mendapat uang banyak, rizki melimpah, kita merasa perlu bersyukur. Tapi, kalau tidak mendapat harta melimpah atau uang yang banyak, kita merasa tidak perlu bersyukur pada Allah Swt. sang pencipta alam semesta ini.
Pandangan ini tentu tidak benar. Memandang bahwa rizki hanya berkaitan dengan uang dan harta adalah pandangan yang salah. Rizki yang telah diberikan pada Allah Swt. sejatinya ada dalam banyak ragamnya. Salah satu rizki Tuhan yang terindah adalah diberi sehat wal afiat. Kita diberi sehat oleh Tuhan sesungguhnya merupakan rizki yang tiada terkira. Harganya tentu sangat mahal.
Seorang kawan yang bekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Paiton Probolinggo Jawa Timur dengan gaji sangat tinggi karena menggunakan dolar. Sekitar 30 juta-an. Namun, mohon maaf. Uang 30 juta-an, itu selalu habis karena dipakai untuk membayar biaya cuci darah karena sakit ginjal yang dialaminya. Belum lagi, karena dengan sakitnya ini, ia tentu tidak bisa lagi bekerja dengan nyaman.
Seorang tetangga saya yang bekerja di Telkom Jember juga harus merogoh koceknya puluhan juta rupiah. Dia bercerita bahwa dalam ususnya ada tumornya. Agar tidak sakit, tim medis harus melakukan operasi untuk memotong usus yang ada tumornya tersebut. Tim medis juga harus membuat pembuangan buatan (tempat beol buatan) sementara waktu agar ia bisa normal. Berapa puluh juta harus dikeluarkan untuk itu?
Karena itu, sekali lagi, sehat itu adalah anugerah terindah dari Tuhan. Bayangkan kalau kita tidak sehat, hanya karena kita tidak bisa buang besar selama seminggu! Subhanallah, berapa uang yang harus kita keluarkan ketika tidak bisa BAB tersebut. Maaf, berapa biaya operasi atau obat yang harus kita keluarkan kalo kita tidak bisa kentut selama satu bulan !. Berapa uang yang harus kita keluarkan untuk mendapati hidup sehat tadi.
Oleh karena itu, sehat adalah rizki terindah yang diberikan oleh Tuhan. Dengan sehat, kita ibadah dengan senang dan nyaman. Bayangkan kalau kita sholat, kaki dan tangan kita sakit karena bisul. Subhanallah. Dengan sehat, kerja kita juga jauh lebih baik dan lancar. Kerja jadi bersemangat. Dan tentunya juga akan berprestasi.
Sehat juga membuat hidup kita bisa nikmat. Kita bisa menikmati berbagai makanan yang enak-enak. Merasakan sedapnya bakso solo, mie ayam, hamburger, pizza hut, dan lain sebagainya. Kita bisa merasakan sop buntut, sate kambing, atau makanan enak yang lain jika kita sehat. Tapi, kalo kita tidak sehat karena punya kolesterol tinggi, asam urat atau penyakit lain, maka makanan yang enak-enak tidak bisa kita nikmati.
Lagi, sehat membuat hubungan biologis dengan istri—bagi yang sudah bersuami istri –akan semakin mantab dan seru. Sebaliknya, jika kita tidak sehat, hubungan suami istri menjadi “kurang hidup” dan bahkan “loyo” alias dingin. Karena itu, kesehatan bagi suami-istri adalah sebuah tangga untuk mencapai kebahagiaan keluarga.
Wallahu’alam. **
Dikutip dalam buku Bersedekahlah, Anda Akan Kaya dan Hidup Berkah karya Prof. Dr. Kiai M. Noor Harisudin, M.Fil.I